Aplikasi GPTZero Mampu Membedakan Sebuah Artikel Dibuat ChatGPT Atau Manusia

- Selasa, 24 Januari 2023 | 09:46 WIB
GPTZero, aplikasi untuk mengecek plagiarisme (https://gptzero.substack.com/)
GPTZero, aplikasi untuk mengecek plagiarisme (https://gptzero.substack.com/)

HALLO LIFESTYLE - Edward Tian mendadak sibuk. GPTZero, aplikasi besutannya menjadi viral di Twitter pada tanggal 3 Januari 2023 dengan lebih dari 7 juta penayangan.

"Sekarang kami sedang membangun produk yang akan disukai oleh para guru dan juga disukai oleh para siswa. Ikuti di sini untuk mengetahui perkembangannya", tulisnya di platform substack.

GPTZero adalah sebuah aplikasi yang mendeteksi esai yang ditulis oleh model bahasa bertenaga AI yang mengesankan yang dikenal sebagai ChatGPT.

Tian, mahasiswa senior Ilmu Komputer di Universitas Princeton yang mengambil minor bidang jurnalistik, menghabiskan sebagian waktu liburan musim dinginnya untuk menciptakan GPTZero, yang menurutnya dapat "dengan cepat dan efisien" menguraikan apakah manusia atau ChatGPT yang menulis sebuah esai.

Motivasinya untuk menciptakan bot ini adalah untuk melawan apa yang dia lihat sebagai peningkatan plagiarisme AI. Sesuatu yang dikhawatirkan para ahli.

Sejak peluncuran ChatGPT pada akhir November, telah ada laporan tentang siswa yang menggunakan model bahasa terobosan ini untuk menganggap tugas yang ditulis oleh AI sebagai milik mereka.

Meledaknya popularitas ChatGPT karena kemampuannya untuk mengeluarkan esai yang koheren tentang hampir semua topik hanya dalam hitungan detik. Semua itu hanya tergantung pada cara Anda meng-input prompt atau perintah.

Baca Juga: Prompt Engineering, Keterampilan Baru Yang Wajib Di Era Artificial Intelligence

Melansir Yahoo Finance, teknologi ini telah menarik minat para investor, dengan Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan induk OpenAI akan segera menarik investasi senilai $29 miliar.

Tetapi aplikasi ini juga menimbulkan kekhawatiran bahwa siswa menggunakan alat ini untuk menyontek dalam mengerjakan pekerjaan rumah, yang membuat New York City memblokir akses ke ChatGPT pada perangkat dan jaringan sekolah.

Yang dibutuhkan hanyalah perintah sederhana, seperti "Tuliskan ringkasan Revolusi Amerika."

Aplikasi buatan Tian kini telah memberikan senjata lain kepada para guru di mana saja untuk melawan "kedigjayaan" ChatGPT.

Bagaimana cara kerjanya?

Dalam sebuah video demonstrasi, Tian membandingkan analisis aplikasi ini terhadap sebuah cerita di The New Yorker dan postingan LinkedIn yang ditulis oleh ChatGPT.

Aplikasi ini berhasil membedakan tulisan yang ditulis oleh manusia dan AI.

Halaman:

Editor: Adnuri Mohamidi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

AI: Melintasi Batas, Menuju Masa Depan yang Cerdas

Minggu, 17 Maret 2024 | 11:00 WIB

Google PHK Ratusan Karyawan Demi Investasi Ke Depan

Jumat, 12 Januari 2024 | 06:30 WIB

Ponsel Gaming Favorit: Asus ROG Phone 7

Sabtu, 6 Januari 2024 | 09:13 WIB
X